Mesin terdiri dari bagian-bagian logam (metal parts) yang bergerak, beberapa diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan lainnya. Termasuk poros engkol, batang torak dan bagian mekanisme katup.
Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin akan menyebabkan hilangnya tenaga, dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus. Oli pelumas melumasi secara kontinyu ke bagian-bagian mesin untuk mencegah keausan. Oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan pada mesin.
Lapisan oli (oil film) terbentuk diantara poros dan bantalan yang berfungsi untuk mencegah kontak langsung Saat poros bergerak lambat pada lapisan oli, dan tidak bersinggungan langsung dengan bantalan Gesekan antara dua bagian yang bergerak tetap ada, tetapi hanya kecil sekali.
Dalam sistem tekanan ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan disalurkan ke bagian bagian mesin yang bergerak.
1) Pompa Oli Tipe lnternal Gear
Roda gigi yang digerakkan (driven gear) pada pompa oli digerakkan oleh gigi penggerak (drive gear) yang dihubungkan langsung ke camshaft. Ruang volume dibentuk oleh dua gigi yang berubah-ubah pada saat berputar. Oli dihisap ke dalam pompa oli bila volume bertambah, dan oli akan keluar bila volume berkurang. Pompa oli tipe internal (internal gear type) konstruksinya sederhana dan kemampuannya dapat diandalkan.
2) Pompa Oli Tipe External Gear
Pompa oli tipe external terdiri dari dua roda gigi, seperti diperlihatkan gambar di bawah ini. Roda gigi penggerak (drive gear) digerakkan oleh camshaft.
Karena tidak adanya ruangan di dalam housing seperti halnya dengan inlet dan saluran keluar (discharge opening) serta kecilnya ruangan antara gigi dengan housing, saat gigi berputar oli tertekan keluar dari housing ke saluran keluar.
Pompa oli tipe external gear sudah lama digunakan, sebab konstruksinya lebih sederhana serta lebih akurat.
Pompa oli model trochoid (trochoid pump) dilengkapi 2 rotor (rotor penggerak dan rotor yang digerakkan) didalam rumah pompa (pump body).
Bila rotor penggerak berputar seperti pada gambar, rotor yang digerakkan langsung ikut sama-sama berputar. Poros rotor penggerak tidak satu titik pusat (offset) dengan rotor yang digerakkan. Oleh karena itu besarnya ruangan dibentuk oleh dua rotor yang berputar. Oli terhisap ke pompa oli saat ruangan membesar dan oli ditekan ketika ruangannya mengecil.
Trochoid pump bentuknya sederhana dibandingkan dengan pompa model gigi dan lebih dapat diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang keluar lebih besar untuk setiap kali berputar. Ini berarti ukuran atau bentuk pompa dapat diperkecil.
Untuk mencegah hai ini diperlukan semacam pengatur tekanan oli di dalam rumah pompa untuk menjaga tekanan oli agar tetap konstan tanpa terpengaruh dengan kecepatan mesin. Ketika tekanan oli melebihi dari yang ditetapkan, oli akan mendorong pegas yang terdapat pada relief valve dan membuka relief valve tersebut. Selanjutnya oli kembali melalui relief valve ke bak oli (oil pan).
Oli mesin berangsur-angsur akan menjadi kotor bercampur dengan logam-logam. carbon, endapan lumpur dan lain-lain. Bila bagian bagian yang bergerak dilumasi oleh oli yang kotor akibatnya komponen-komponen akan cepat menjadi aus. Untuk mencegah hal ini. maka dipasangkan saringan oli (oil filter) pada sistem pelumasan untuk memisahkan kotoran-kotoran dari oli.
Pada saringan oli juga dipasang relief valve. Bila elemen saringan tersumbat oleh kotoran kotoran, maka akan terjadi perbedaan tekanan antara saluran masuk (inlet) dan saluran keluar (discharge) dan bila melebihi tekanan yang ditetapkan, (kira-kira 1 kg/cm2, 14 psi atau 98 KPa) maka katup bypass akan membuka dan menyalurkan oli ke bypass element saringan dan oli disalurkan langsung ke bagian mesin yang bergerak untuk menghindari kerusakan dan keausan yang lebih fatal.
Oli yang kotor dapat mencapai bagian bagian mesin yang bergerak bila saringan oli tersumbat, maka bagian-bagian (part) cenderung cepat menjadi aus. Oleh sebab itu, saringan oli perlu diganti secara teratur.
Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin akan menyebabkan hilangnya tenaga, dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus. Oli pelumas melumasi secara kontinyu ke bagian-bagian mesin untuk mencegah keausan. Oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan pada mesin.
Lapisan oli (oil film) terbentuk diantara poros dan bantalan yang berfungsi untuk mencegah kontak langsung Saat poros bergerak lambat pada lapisan oli, dan tidak bersinggungan langsung dengan bantalan Gesekan antara dua bagian yang bergerak tetap ada, tetapi hanya kecil sekali.
FUNGSI LAIN OLI PELUMASAN
- Oli membentuk lapisan (oil film) mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam. Mengurangi gesekan,dan mencegah keausan dan panas.
- Oli mendinginkan pada bagian-bagian mesin
- Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding silinder.
- Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin.
- Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.
MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN
Oli disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak dengan beberapa cara, termasuk cara sistem tekanan penuh (fully-presurezed method) dengan cara percikan dan kombinasi antara tekanan dan percikan.Dalam sistem tekanan ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan disalurkan ke bagian bagian mesin yang bergerak.
POMPA OLI
Pompa oli (oil pump) menghisap oli dari bak oli (oil pan) kemudian menekan dan menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Pompa oli ada yang digerakkan dengan poros engkol dan ada juga yang digerakkan oleh sumbu nok (camshalt), timing belt dan sebagainya. saringan oli terpasang pada inlet pompa oli fungsinya untuk menyaring kotoran dari oli. Pompa roda gigi (gear pump) dan pompa trochoid biasanya banyak digunakan.Pompa Model Roda Gigi
Pada pompa model roda gigi terdiri dari gigi penggerak (drive gear) dan gigi yang digerakkan (driven gear) berputar secara bersamaan untuk menghisap dan memompakan oli keluar. Roda gigi ini terdapat di dalam pompa oli.1) Pompa Oli Tipe lnternal Gear
Roda gigi yang digerakkan (driven gear) pada pompa oli digerakkan oleh gigi penggerak (drive gear) yang dihubungkan langsung ke camshaft. Ruang volume dibentuk oleh dua gigi yang berubah-ubah pada saat berputar. Oli dihisap ke dalam pompa oli bila volume bertambah, dan oli akan keluar bila volume berkurang. Pompa oli tipe internal (internal gear type) konstruksinya sederhana dan kemampuannya dapat diandalkan.
2) Pompa Oli Tipe External Gear
Pompa oli tipe external terdiri dari dua roda gigi, seperti diperlihatkan gambar di bawah ini. Roda gigi penggerak (drive gear) digerakkan oleh camshaft.
Karena tidak adanya ruangan di dalam housing seperti halnya dengan inlet dan saluran keluar (discharge opening) serta kecilnya ruangan antara gigi dengan housing, saat gigi berputar oli tertekan keluar dari housing ke saluran keluar.
Pompa oli tipe external gear sudah lama digunakan, sebab konstruksinya lebih sederhana serta lebih akurat.
Pompa Model Trochoid
Pompa oli model trochoid (trochoid pump) dilengkapi 2 rotor (rotor penggerak dan rotor yang digerakkan) didalam rumah pompa (pump body).
Bila rotor penggerak berputar seperti pada gambar, rotor yang digerakkan langsung ikut sama-sama berputar. Poros rotor penggerak tidak satu titik pusat (offset) dengan rotor yang digerakkan. Oleh karena itu besarnya ruangan dibentuk oleh dua rotor yang berputar. Oli terhisap ke pompa oli saat ruangan membesar dan oli ditekan ketika ruangannya mengecil.
Trochoid pump bentuknya sederhana dibandingkan dengan pompa model gigi dan lebih dapat diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang keluar lebih besar untuk setiap kali berputar. Ini berarti ukuran atau bentuk pompa dapat diperkecil.
SISTEM PENGATUR TEKANAN OLI
Ketika pompa oli digerakkan oleh mesin, maka tekanan oli akan naik dan pompa akan menghasilkan oli yang berlebihan saat kecepatan mesin bertambah. Hal ini akan menimbulkan oli bocor dan hilangnya tenaga.Untuk mencegah hai ini diperlukan semacam pengatur tekanan oli di dalam rumah pompa untuk menjaga tekanan oli agar tetap konstan tanpa terpengaruh dengan kecepatan mesin. Ketika tekanan oli melebihi dari yang ditetapkan, oli akan mendorong pegas yang terdapat pada relief valve dan membuka relief valve tersebut. Selanjutnya oli kembali melalui relief valve ke bak oli (oil pan).
SARINGAN OLI
Oli mesin berangsur-angsur akan menjadi kotor bercampur dengan logam-logam. carbon, endapan lumpur dan lain-lain. Bila bagian bagian yang bergerak dilumasi oleh oli yang kotor akibatnya komponen-komponen akan cepat menjadi aus. Untuk mencegah hal ini. maka dipasangkan saringan oli (oil filter) pada sistem pelumasan untuk memisahkan kotoran-kotoran dari oli.
Pada saringan oli juga dipasang relief valve. Bila elemen saringan tersumbat oleh kotoran kotoran, maka akan terjadi perbedaan tekanan antara saluran masuk (inlet) dan saluran keluar (discharge) dan bila melebihi tekanan yang ditetapkan, (kira-kira 1 kg/cm2, 14 psi atau 98 KPa) maka katup bypass akan membuka dan menyalurkan oli ke bypass element saringan dan oli disalurkan langsung ke bagian mesin yang bergerak untuk menghindari kerusakan dan keausan yang lebih fatal.
Oli yang kotor dapat mencapai bagian bagian mesin yang bergerak bila saringan oli tersumbat, maka bagian-bagian (part) cenderung cepat menjadi aus. Oleh sebab itu, saringan oli perlu diganti secara teratur.
Komentar
Posting Komentar