Langsung ke konten utama

Penjelasan Gear Oil atau Oli Roda Gigi

Oli roda gigi adalah oli yang digunakan untuk melumasi transmisi manual, differential, dan steering gear.

Penjelasan Gear Oil atau Oli Roda Gigi

1. Syarat Syarat Oli Roda Gigi

Gesekan disertai tenaga interaksi phisik antara obyek, dan gesekan selalu mengakibatkan keausan. permukaan gigi adalah subyek gesekan akibat slip dan gesekan akibat putaran.
Besarnya beban permukaan gigi, permukaan yang kasar, dan kecepatan meluncur menghasilkan gesekan yang besar dan bertambahnya panas yang ditimbulkan. Untuk alasan tersebut, oli roda gigi diperlukan dengan memenuhi kondisi berikut ini:

Kekentalannya Sesuai

Pada umumnya, oli rodda gigi yang memounyai tingkat kekentalan yang tinggi sangat efektif untuk mencegah keausan atau kerusakan pada roda gigi dan bantalan, bunyi, dan kebocoran oli. Bagaimanapun kekentalan mempunyai efek pada saat start mesin, dan feeling perpindahan tuas transmisi manual saat temperatur masih rendah.

Oleh sebab itu harus digunakan oli roda gigi yang mempunyai kekentalan yang sesuai. Kekentalan oli cenderung bertambah saat temperatur menurundan kemudian sifat fluidanya menjadi lemah. Oli yang kekentalannya hanya merubah sedikit bila terjadi perubahan temperatur yang sangat diperlukan.

Mempunyai Kemampuan Memikul Beban

Saat gigi berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya, tekanan dan beban goncangan yang timbul besar. Jadi fungsi utama oli roda gigi yang sangat penting adalah untuk menolong menggantikan beban tersebut saat roda gigi bersinggungan dan mencegah panas dari pemakaian roda gigi dan bantalan.
Kemampuan oli untuk dapat melakukan ini disebut "kemampuan memikul beban".

Tahan Terhadap Panas dan Oksidasi

Saat oli roda gigi memburuk karena panas atau oksidasi, kotoran akan membentuk kadar asam, menyebabkan perubahan kekentalan (oli menjadi kental). Endapan kotoran menyebabkan tidak sempurnanya pelumasan pada bantalan, dan endapan yang mengeras dapat merusak komponen karena bersinggungan dengan permukaan gigi atau bantalan. Naiknya kekentalan disebabkan oleh kotoran sehingga kemampuan pendinginannya berkurang dan tahanannya berambah. Selain itu, kadar asam yang dibentuk menyebabkan timbulnya karat. Untuk mengatasi hal ini diperlukan oli pelumas gigi yang baik, stabil terhadap panas dan oksidasi.

2. Tipe Oli Roda Gigi

Oli roda gigi diklasifikasikan khusus untuk kekentalan dan kemampuan dalam menahan beban. Seperti oli mesin, oli roda gigi juga diklasifikasikan dalam kekentalan SAE dan kualitas API

Klasifikasi Dalam Kekentalan

Oli pelumas gigi mempunyai angka di belakang SAE seperti pada oli mesin. 6 indek kekentalan SAE (75W, 80W, 85W, 90, 140, dan 250) adalah yang ada saat ini. Transmisi dan differential umumnya memakai oli dengan angka kekentalan SAE 90 atau 80W-90.

Klasifikasi Dalam Kualitas dan Penggunaan

API (American Petroleum Institute) mempunyai standar klasifikasi oli roda gigi, yang pembagiannya tergantung pada penggunaan. Oli roda gigi diklasifikasikan oleh tipe gigi yang akan dipakai seperti hipoid, bevel dan lain lain. Juga perhatian khusus perlu ditempelkan untuk permintaan penggunan oli roda gigi yang memerlukan karakteristik yang lain dari biasanya.


Klasifikasi API

Penggunaan dan Kualitas Oli

GL1

Mineral oli murni untuk roda gigi, jarang dipakai pada mobil.

GL2

Untuk worm gear, mengandung minyak hewani dan tumbuh tumbuhan.

GL3

Untuk manual transmisi dan steering gear mengandung bahan tambah
extreme pressure resisting dan lain lain.

GL4

Untuk hypoid gear digunakan untuk melayani diatas GL 3 mengandung
bahan tambah extreme pressure resisting tapi lebih besar jumlahnya dibandingkan
dengan GL 3.

GL5

Digunakan untuk hypoid gear dengan pelayanan lebih sedikit dari kondisi
GL 4. Kandungan extreme pressure resisting lebih besar disbanding dengan GL 4
dan kondisi kerja lebih berat karena untuk menahan beban kejutan yang lebih
besar dan menerima kecapatan luncur yang tinggi.

Pada kendaraan toyota, oli pelumas GL 4 digunakan untuk melumasi steering gear. Sedangkan GL 4 atau GL 5 untuk melumasi transmisi manual dan GL 5 untuk differential yang dilengkapi hypoid gear.

Petunjuk Memilih Oli Pelumas Gigi

Oli roda gigi khususnya klasifikasi API dan indek kekentalan disarankan didalam prosedur pemeliharaan, service data sheet (SDS), buku pedoman reparasi dan buku pedoman pemilik. Oleh karena itu, pilihlah oli pelumas gigi sesuai dengan klasifikasi API dan indek kekentalannya untuk steering gear transmisi manual, differential dan sebagainya.

Oli roda gigi hypoid biasanya mempunyai klasifikasi API GL 4 atau GL 5. Apabila oli roda gigi dari tipe lain dipakai pada differential dengan gigi hypoid, maka akan menyebabkan keausan dan kelainan bunyi.

Oli roda gigi tipe khusus harus digunakan dengan Limited Slip Differential (LSD). Bila digunakan oli roda gigi tipe lain akan menyebabkan kelainan bunyi. Lihat plat petunjuk dekat penutup saringan dari tipe Differential LSD. Apabila anda melihat plat ini gunakan oil LSD

Penjelasan Gear Oil atau Oli Roda Gigi


Oli roda gigi digunakan pada transmisi manual pada sebagian besar kendaraan toyota, tetapi perhatikan untuk oli roda gigi tipe khusus (DEXRON II Automatic Transmission Fluid) ini digunakan pada beberapa model (CE, ST, CT dan SV).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan Zat Anti Beku untuk Radiator

Saat kendaraan dian dengan mesin mati di musim dingin dalam waktu yang lama, cairan pendingin dalam radiator dan blok mesin dapat membeku. Apabila ini terjadi, maka volume pendingin akan bertambah sekitar 9% dan radiator mungkin retak, juga kerusakan yang serius akan terjadi pada blok silinder dan kepala silinder. Umumnya zat anti beku ditambahkan pada pendingin untuk mencegah terjadinya pembekuan pada saat musim dingin. Sejumlah zat anti beku diperlukan saat temperatur rendah sekali. Sifat Utama Zat Anti Beku Zat anti beku mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Mempunyai titik beku di bawah air pendingin. Mencegah karat pada sistem pendingin mesin. Tidak berefek pada kemampuan radiasi panas pada pendingin. Tidak merusak komponen yang terbuat dari karet. Kekentalannya tetap efektif tanpa terpengaruh pada temperatur. Reaksi kimianya stabil. Tidak mudah berbusa. Tidak mudah menguap Kandungan utama zat anti beku (antitfeeze) terdiri dari ethylene glycal. Tipe A zat anti beku mengandung 90

Sistem Suspensi Belakang Tipe Pegas Daun Paralel

Berbeda dengan Sistem Suspensi Depan , Pada umumnya suspensi belakang menerima berat yang berlebihan dari penumpang dan barang. Keadaan ini menimbulkan kesukaran dalam menentukan kekerasan pegasnya. Apabila pegas dibuat cukup keras untuk beban berat, akan menjadi terlalu keras bila kendaraan hanya dinaiki pengemudi. Sebaliknya, bila dibuat cukup lembut untuk dinaiki pengemudi, pegas menjadi terlalu lemah sewaktu mendapat beban berat, demikian pula keadaannya dengan shock absorber. Keadaan ini dapat diatasi dengan menggunakan pegas daun atau tipe pegas lain yang mempunyai konstanta yang variabel, shock absorber yang diisi gas, dan lain-lain. Suspensi belakang dirancang agar axle selalu pada posisi yang benar, dan bila melalui jalan yang tidak rata roda-roda melambung tanpa mempengaruhi kestabilan arah roda depan. Tipe Pegas Daun Paralel Suspensi rigid axle tipe pegas daun paralel ini banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan komersial. Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi d